Laman

Kamis, 03 Juli 2014

Akibat Banjir, Tanaman Cabe Mati



Ambal - Akibat terendam banjir selama dua hari, ribuan tanaman cabai dan kacang panjang di Desa Rejosari, Lajer dan Pucangan  Kecamatan Ambal  Kebumen, mati. Sebagian dari tanaman yang mati itu merupakan tanaman siap panen dan sebagian lainnya tengah berbunga.

"Banjir berasal dari luapan Kali Kethek yang berada  di sisi timur lahan kami. Banjir meluap ke tempat ini sejak Minggu (29/6) malam dan baru surut pada Selasa (01/07) sore kemarin," ungkap Nurohman (40), warga Pucangan, 
salah satu pemilik lahan cabai dan kacang panjang, di lahannya, Rabu (02/07/2014).

Dia mengatakan rendaman banjir dua hari dua malam terhadap tanaman cabai dan kacang panjang itu ternyata fatal. Karena sehari setelah terendam banyak tanaman yang mulai terlihat layu dan bunga serta buahnya mulai membusuk.

"Kalau kacang panjang belum siap panen. Sedangkan cabai sudah siap panen dan  rencananya akan kami panen pada hari ini, karena sudah ada pedagang yang menyatakan siap membeli. Namun tanpa kami duga turun hujan deras  pada Minggu malam lalu yang menyebabkan air Kali Kethek meluap dan membanjiri lahan kami," jelas Nurohman.

Kendati harga cabai hijau dan merah saat ini di  tingkat petani sangat murah, yaitu hanya mencapai  Rp 3 ribu/kilogram dan Rp 5 ribu/kilogram, namun harga murah itu tak masalah bagi petani. Pasalnya, tiap petani memiliki ribuan batang tanaman cabai yang pertumbuhannya bagus dengan buahnya sangat lebat, sehingga penjualan diperkirakan bisa meraup pemasukan yang menggembirakan. (Dwi)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE