Pada pelatihan kerja tersebut, peserta diberi materi pembinaan mental, bimbingan kesadaran huku, bahaya narkoba serta materi manajemen wirausaha beternak kambing.
Peserta pelatihan merupakan anak-anak terlantar yang sudah berusia minimal usia SMP sampai 21 tahun . Sedangkan kriteria anak-anak terlantar yang diberi latihan misalnya berasal dari keluarga miskin atau orang tuanya sedang sakit sehingga tidak dapat memberikan nafkah mereka. Selain itu juga anak yatim piatu, anak yang tidak mempunyai wali atau anak yang tidak diurus oleh orang tua maupun sanak saudaranya.
"Sehingga anak-anak tersebut menjadi terlantar dan putus sekolah ,akibat dari tidak punya penghasilan ekonomi,"pungkas Muh Rosyid SPd MMPd,Kepala Bidang Sosial pada Disnakertransos Kebumen ,baru-baru ini disela-sela pelatihan.
Dia juga berujar, selesai pelatihan , 50 anak-anak terlantar tersebut masing-masing juga diberi bantuan seekor kambing betina dan 27 bungkus nasi siap saji. Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga maupun sebagai penghasilan hidup mandiri. Sehingga bagi mereka yang ingin melanjutkan sekolah, bisa membiayai sekolah sendiri.
Salah satu tujuan pemberian bantuan juga untuk meminimalisis potensi kenakalan remaja. Karena jika anak-anak terlantar tersebut tidak didorong untuk hidup mandiri, dikhawatirkan memicu mereka untuk terjerumus pada perbuatan-perbuatan negative.
"Dari sekian banyak anak-anak terlantar yang menjadi peserta pelatihan, sebelumnya mereka juga sudah diseleksi terlebih dahulu oleh Disnakertransos. Sebagaimana 50 peserta hasil selseksi tersebut , merupakan anak-anak yang cukup layak menerima bantuan," katanya (nto)
