Bersama Sarmidah (63) ibunya, Siti Romidah (29) istrinya dan tujuh orang anaknya, Hadi Suprojo sehari-hari tinggal di gubuk ukuran 3x4 meter. Rumah panggung itu sebagian berdinding papan kayu dan seng. Sedangkan atapnya dibangun menggunakan asbes. Di dalamnya hanya terdapat dua lembar busa yang dijadikan alas tidur dan rak kayu untuk menempatkan pakaian bersih.
Di belakang rumah panggung terdapat gubuk yang dimanfaatkan untuk memasak. Di rumah itu tidak ada satu pun peralatan elektronik termasuk jam dinding sekalipun. Pada malam hari, mereka hidup dalam gelap karena alat penerangan lampu minyak pun tidak tersedia. "Dari pada beli minyak lebih baik untuk beli beras. Kalau ingin lebih terang kadang bikin perapian," ujar Hadi Suprojo saat ditemui Suara Merdeka di rumahnya, Rabu (7/5).
Sehari hari laki-laki kurus berambut panjang itu bertani di lahan seluas 6.600 meter yang dibelinya dari warga setempat. Aneka tanaman dibudidayakan seperti cengkeh, singkong, pisang, jahe, cabe dan tanaman lain. Secara rutin turun ke desa setiap Jumat. Selain untuk menunaikan salat Jumat, dia juga membawa kayu bakar. Satu ikat kayu bakar dibayar Rp 10.000. Kemudian uang itu digunakan untuk membeli beras.
Keputusan tinggal di hutan boleh jadi langkah paling ekstrim dilakuka mantan bandar Narkoba yang masuk dalam jaringan internasional. Berhasil lepas dari dunia hitam yang menjeratnya, Hadi menjadi santri di Pondok Pesantren Al Daldiri Kuwarasan. Sebelum memilih jalan sufi dengan uzlah atau menyepi, dia tinggal di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan.
"Saya awalnya berdagang, tetapi merasa masih banyak melakukan kebohongan. Akhirnya mantap tinggal di hutan. Saya ingin hidup dengan rejeki yang halal dan menjaga kealamian pergaulan menjauhkan anak," imbuhnya.
Sampai saat ini, Hadi belum berniat menyekolahkan anak-anaknya. Anak-anaknya dididik membaca dan menulis dan ilmu agama oleh istrinya. "Kalau memang ada sekolah yang benar-benar menerapkan syariat Islam mungkin akan disekolahkan, itu pun kalau mampu membiayai," ujarnya.
( Supriyanto / CN34 / SuaraMerdeka )