KEBUMEN - Dinas Koperasi dan UMKM Kebumen mencatat terdapat sekitar 505 koperasi di Kebumen. Dari jumlah hanya 385 koperasi yang masih aktif. Sisanya yakni 120 koperasi sudah tidak aktif lag akibat berbagai sebab yang sebagian besar merupakan KUD dan koperasi tani.
Demikian mengemuka dalam acara Selamat Pagi Kebumen (SPK) di Ratih TV Kebumen, Senin (7/4). Ketua DewanmKoperasi Indonesia (Dekopin) Kebumen Joko Sutrisno mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengoptimalkan keberadaan koperasi di Kebumen. Antara lain pembenahan kembali kinerja Koperasi Simpan Pinjam dan Usaha Simpan Pinjam (KSP-USP) dan pengelolaan secara profesional usaha mikro.
"Ada banyak sebab dan kendala yang membuat koperasi tidak aktif lagi. Seperti keterbatasan pasar, teknologi, akses modal, dan sumber daya manusia yang berkecimpung di koperasi," jelasKetua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Kabupaten Kebumen, Joko Sutrisno, Senin (07/04/2014).
Untuk memasyarakatkan dan mengoptimalkan koperasi, Joko mengatakan telah melakukan berbagi upaya. Di antaranya pembenahan kembali kinerja, dan pengelolaan secara profesional. "Koperasi juga membutuhkan lembaga fungsional untuk memantau kondisi koperasi. Tidak kalah penting, dukungan yang lebih besar dari perbankan," tegasnya
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Maskhemi menambahkan, sebagai upaya membantu para wirausaha dan UMKM, khususnya di bidang akses modal pihaknya embantu dalam bentuk penyertifikatan tanah. Sertifikat tanah itu nantinya bisa dijadikan sebagai agunan untuk menambah modal usaha mereka.
"Di Kebumen saat ini terdapat sekurangnya 42.000 lebih para pelaku UMKM," imbuh Maskhemi.
Dari sekian banyak koperasi yang tidak aktif lagi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kebumen, H Maskhemi, mengatakan sebagian besar berupa KUD dan Koperasi Tani.
(SM/KRJGJ/JuniAminudinBloG)