Laman

Kamis, 15 Mei 2014

Petani Terong Rugi Akibat Penyakit


KLIRONG  - Akibat terserang penyakit, ribuan batang tanaman terong di Kecamatan Petanahan, Klirong dan Buluspesantren Kabupaten Kebumen, mati. Akibatnya, petani menderita kerugian jutaan rupiah.

"Banyak petani terong yang hanya sempat satu, dua sampai tiga kali panen. setelah itu tanaman terlihat layu dan akhirnya mati mengering. Padahal tanaman yang normal bisa tujuh sampai delapan kali panen," ungkap Nur Habib (40), petani yang menanam 4.000 tanaman terong di lahan seluas 4 ribu meter pesegi di Desa Bendogarap Kecamatan Klirong Kebumen, di kebunnya, Selasa (13/05/2014).

Nur Habib mengaku tak menduga ribuan tanaman terong yang diandalkannya untuk meraup keuntungan jutaan rupiah, mati sebelum waktunya. Dalam keadaan normal, tanaman terong akan mati secara pelahan-lahan setelah pemanenan yang ketujuh atau delapan. Namun dengan kondisi tanaman terserang penyakit itu, usai sekali atau dua
kali pemanenan sudah banyak tanaman yang terlihat layu lalu mati.

" Baru sekali ini ada serangan penyakit tanaman terong seganas ini. Mula-mula daunnya yang layu lalu rontok, menyusul bunga, buah kemudian batangnya, lalu mati. Biasanya, serangan penyakit hanya
menyerang buahnya saja," ujar Nur Habib.

Akibat frustasi, para petani terong yang mengaku terpukul dengan serangan penyakit mematikan yang terjadi sejak April 2014 lalu itu, belum tergerak untuk mencabuti tanaman terong yang mati. Setelah dicabut, seharusnya tanaman dibakar untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. (Dwi)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE