Laman

Kamis, 19 Juni 2014

FaktaTentang Kawasan Karst Gombong Selatan


BUAYAN - Selain Kawasan Geologi Karangsambung, Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS) merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Kebumen.

Perbukitan kapur berupa karst itu sangat istimewa, karena proses terbentuknya terjadi ratusan ribu bahkan jutaan tahun silam.
Secara fisik di permukaan, kawasan karst di Gombong selatan terlihat kering dan gersang. Namun di bawah tanah banyak mengandung sumber air yang terus mengalir tiada henti dan penyimpan cadangan air.

Berikut beberapa fakta menarik tentang Kawasan Karst Gombong Selatan:

1. Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS), pada tahun 2004 ditetapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kawasan eko-karst.2. Terdapat 122 gua bahkan 173 gua di Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS). Diantaranya Gua Pucung, Gua Jeblosan, dan Gua Candi sebagai sumber air bawah tanah.

3. Batuan penyusun Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS) merupakan bagian dari Formasi Kalipucang yang berumur miosen (11-25 juta tahun lalu).

4. Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS) memiliki panjang perbukitan kapur mencapai 8 km dan lebar 3 km dengan luasan mencapai lebih dari 40 km2 yang meliputi tiga kecamatan di pojok barat daya kebumen, yakni Kecamatan Ayah, Rowokele dan Buayan.

5. Terdapat air terjun setinggi 32 meter dibawah Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS), tepatnya di Goa Barat di desa Jatijajar, kecamatan Ayah.

6. Goa Petruk di Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS) termasuk dalam slah satu goa terdalam di dunia dengan panjang jelajah mencapai lebih dari 2 Km.

Tentu bukan hanya itu saja, masih banyak fungsi penting dari karst untuk masyarakat sekitar. Sebuah pabrik semen kini tengah menunggu Ijin akhir Usaha Pertambangan dari Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk melakukan kegiatan eksplorasi di Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS).

Rencana aktivitas eksploitasi dalam skala besar nantinya dikhawatirkan bisa merubah bentang alam karst dan dayadukungnya. Hal ini menjadi ancaman serius karena bisa menghilangkan mata air yang akan mengakibatkan bencana kekeringan. Sejumlah peniliti dan komunitas pecinta gua di luar Kebumen sedang was was jika pemkab Kebumen mengijinkan. Lantas, bagaimana dengan warga sekitar ? (LintasKebumen©2014)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE