Laman

Selasa, 03 Juni 2014

Menyelamatkan Sungai Luk Ulo Kebumen


Foto: Menyelamatkan Sungai Luk Ulo

KEBUMEN - Jangan mengaku orang Kebumen jika tidak mengenal Sungai Luk Ulo. Sungai ini merupakan salah satu sungai utama di Kebumen. Pemerhati masalah Kebumian dan batu mulia pasti telah mengenal dengan baik nama ini, sebab di sepanjang sungai banyak dijumpai situs kebumian yang menarik dan bernilai ilmiah tinggi. Luk Ulo mempunyai makna berkelok-kelok laksana seekor ular yang bergerak. 

Nama ini muncul karena sungai secara fisik terlihat berkelok-kelok yang dalam pengertian geomorfologi disebut meander. Sungai Luk Ulo mengalir dari utara ke selatan. Berhulu di kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Luk Ulo memiki panjang sekira 68,5 Km. Sungai yang sebagian besar melintasi Kabupaten Kebumen ini memiiki anak sungai terbesar yakni Sungai Kedungbener yang menyatu di 4 Km sebelum sampai ke Samudera Hindia.

Dewasa ini sejumlah masalah menerpa sungai meander tersebut, penambangan pasir yang tak terkendali dikhawatirkan bisa menggerus sejumlah batuan purba di lokasi Cagar Alam Geologi Karangsambung. Padahal, cagar alam geologi tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia yang terlengkap. Di tempat ini juga sejumlah singkapan yang menceritakan terjadinya Pulau Jawa bisa dilihat secara visual.

Di lokasi ini, setiap tahun mahasiswa Geologi dari seluruh nusantara melakukan praktek lapangan pemetaan dasar geologi dan para geolog handal Indonesia saat ini pernah mengenyam ilmu geologi di sungai ini. Penambangan pasir di Sungai Luk Ulo mengancam infrastruktur jalan dan jembatan, tak hanya itu penambangan juga mengancam pula ketersediaan kebutuhan air bersih masyarakat di sekitarnya. Ini ditandai dengan keringnya sumur-sumur warga.

Demikian Peneliti UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian LIPI Karang Sambung, Kebumen, Kristiawan Widiyanto. Kristiawan Widiyanto bersama peneliti lainnya melakukan penelitian terkait dampak penambangan pasir di Luk Ulo terhadap ketersediaan air tanah daerah Pesanggrahan Karangsambung.

"Penambangan pasir di Sungai Luk Ulo di sepanjang sungai sebenernya sangat mengancam jalan dan kondisi air sumur di daerah tersebut," katanya.

Sekali lagi, Sungai Luk Ulo dan Geowisata Karangsambung adalah bukti betapa hebatnya kekuatan tektonik di Kebumen. Sangat disayangkan jika Sungai bernilai historis dan geologi tinggi itu nantinya hanya akan menjadi sebuah cerita. Dan bukan tidak mungkin kerusakan di sekitar Sungai Luk Ulo bisa menyebabkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. (BS/LintasKebumen©2014)
KEBUMEN - Jangan mengaku orang Kebumen jika tidak mengenal Sungai Luk Ulo. Sungai ini merupakan salah satu sungai utama di Kebumen. Pemerhati masalah Kebumian dan batu mulia pasti telah mengenal dengan baik nama ini, sebab di sepanjang sungai banyak dijumpai situs kebumian yang menarik dan bernilai ilmiah tinggi. Luk Ulo mempunyai makna berkelok-kelok laksana seekor ular yang bergerak. 

Nama ini muncul karena sungai secara fisik terlihat berkelok-kelok yang dalam pengertian geomorfologi disebut meander. Sungai Luk Ulo mengalir dari utara ke selatan. Berhulu di kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Luk Ulo memiki panjang sekira 68,5 Km. Sungai yang sebagian besar melintasi Kabupaten Kebumen ini memiiki anak sungai terbesar yakni Sungai Kedungbener yang menyatu di 4 Km sebelum sampai ke Samudera Hindia.

Dewasa ini sejumlah masalah menerpa sungai meander tersebut, penambangan pasir yang tak terkendali dikhawatirkan bisa menggerus sejumlah batuan purba di lokasi Cagar Alam Geologi Karangsambung. Padahal, cagar alam geologi tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia yang terlengkap. Di tempat ini juga sejumlah singkapan yang menceritakan terjadinya Pulau Jawa bisa dilihat secara visual.

Di lokasi ini, setiap tahun mahasiswa Geologi dari seluruh nusantara melakukan praktek lapangan pemetaan dasar geologi dan para geolog handal Indonesia saat ini pernah mengenyam ilmu geologi di sungai ini. Penambangan pasir di Sungai Luk Ulo mengancam infrastruktur jalan dan jembatan, tak hanya itu penambangan juga mengancam pula ketersediaan kebutuhan air bersih masyarakat di sekitarnya. Ini ditandai dengan keringnya sumur-sumur warga.

Demikian Peneliti UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian LIPI Karang Sambung, Kebumen, Kristiawan Widiyanto. Kristiawan Widiyanto bersama peneliti lainnya melakukan penelitian terkait dampak penambangan pasir di Luk Ulo terhadap ketersediaan air tanah daerah Pesanggrahan Karangsambung.

"Penambangan pasir di Sungai Luk Ulo di sepanjang sungai sebenernya sangat mengancam jalan dan kondisi air sumur di daerah tersebut," katanya.

Sekali lagi, Sungai Luk Ulo dan Geowisata Karangsambung adalah bukti betapa hebatnya kekuatan tektonik di Kebumen. Sangat disayangkan jika Sungai bernilai historis dan geologi tinggi itu nantinya hanya akan menjadi sebuah cerita. Dan bukan tidak mungkin kerusakan di sekitar Sungai Luk Ulo bisa menyebabkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. (BS/LintasKebumen©2014)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE