Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kebumen yang juga Wakil Bupati Kebumen, Djuwanri, Kamis (17/4) lalu menuturkan, sidak pencegahan penyalahgunaan narkotika dilakukan lebih banyak di sekolah, terutama di jenjang SMK dan SMA.
Namun, sidah juga dilakukan di sejumlah wilayah kecamatan seperti Karanganyar, Gombong, dan Prembun serta ke hotel dan di Sekretariat Daerah serta Sekretariat DPRD. Menurut Djuwarni, pada 2013 sebanyak 910 orang mengikuti sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika dan 2.500 orang sasaran sidak serta tes urin.
Dalam sidak itu pihaknya melibatkan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik melalui Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Perederan Gelap Narkoba (P4GN). Hasilnya memang sangat efektif guna menekan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah maupun di kalangan PNS.
"Kami juga sudah melakukan tes urine PNS di lingkungan sekretariat daerah serta sekwan. Hasilnya nihil. Namun tahun 2014 ini ada agenda serupa akan kami lakukan disejumlah sekolah maupun kalangan PNS dan DPRD," tandas wakil bupati.
Djuwarni menjelaskan, alat tes urin sudah tersedia dari bantuan Pemprov Jateng dan disimpan di Dinas Kesehatan Kebumen. Selain itu, BNK melalui P4GN bekerja sama dengan RSUD Kebumen maupun Polres dan LSM. Kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi dan sidah yang hasilnya efektif mencegah penyalahgunaan narkotika.
Menurut Kepala BNK Kebumen, pada 2014 pihaknya masih akan terus melakukan sosialisasi dan sidak ke kalangan pelajar, mahasiswa, masyarakat, pamong desa hingga PNS.
"Perlu disadari bahwa penyalahgunaan narkotika menjadi ancaman kita bersama sehingga harus kita perangi bersama pula," tandas Djuwarni.
Dia menegaskan, kegiatan sosialisasi dan sidah penyalahgunaan narkotika harus dilakukan secara kontinyu. Mengingat saat ini bahaya peredaran narkoba juga mulai mengarah ke daerah. Untuk itu dia mengajak semua pihak,
para tokoh masyarakat, ulama, guru dan aparat kepolisian untuk bersama- sama memerangi penyalahgunaan narkotika (B3-78/SuaraMerdeka)