Akibat kondisi tersebut, hampir setiap ruangan menjadi sangat sempit dan kurang leluasa untuk bekerja. Bahkan semua arsip berupa buku dan lembaran-lembaran kertas yang tersimpan dalam karung plastik itu menjadikan pemandangan yang kurang enak untuk dilihat. Selain itu jika diperlukan mendadak, arsip itu akan susah dicari.
"Gudang penyimpanan arsip Dinas Dikpora sendiri sudah penuh sejak lama. Sehingga disetiap sudut masing-masing ruangan kantor bidang pada Dinas Dikpora terpaksa juga ikut menjadi tempat penyimpanan arsip,"ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Dikpora, Sabtu(17/5) diruang kerjanya.
Bebernya lagi, semua arsip-arsip yang ada di Dinas Dikpora sendiri semuanya merupakan arsip penting yang tidak boleh hilang. Karena semua arsip tersebut akan dicek oleh Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) dan Inspektorat setiap tahunya. Pada saat BPK dan Inspektorat melakukan pemeriksaan, terkadang masing-masing kepala bidang juga kewalahan. Pasalnya mereka harus membongkar seluruh arsip yang telah disimpan termasuk yang ada didalam karung.
Menurut Agus, untuk gudang arsip pada Dinas Dikpora sendiri idealnya 30 persen dari jumlah ruangan yang ada. Namun gudang penyimpanan arsip pada Dinas Dikpora saat ini paling hanya 5 persen dari jumlah ruangan yang ada.
"Kita berharap pembangunan gedung Dinas Dikpora yang akan dibangun Pemkab pada tahun 2015 besok, ketersediaan gudang arsipnya 30 persen dari jumlah ruangan yang ada,"harap Agus Septadi.(ben/CK)
