Laman

Jumat, 06 Juni 2014

Nelayan Asal Kebumen Pulang Kampung Akibat Cuaca



YOGYAKARTA - Puluhan nelayan dari wilayah Kebumen, Jawa Tengah yang sehari-hari mencari nafkah menjadi nelayan di wilayah Pantai Selatan Yogyakarta pulang ke kampung halamannya. Hal tersebut karena gelombang pasang dan angin kencang melanda pantai yang ada di wilayah selatan Yogyakarta itu hampir sebulan terakhir ini.

"Semua nelayan yang biasanya mencari nafkah di berbagai pantai di selatan Yogyakarta ini kembali ke kampung mereka karena tak dapat melaut," kata Mugari, salah satu nelayan di Pantai Samas, Kabupaten Bantul, DIY, Kamis 5 Juni 2014.
Di Pantai Samas ini terdapat lebih dari 15 nelayan dari Kebumen yang sehari-hari menjalankan perahu milik warga Pantai Samas. Namun, saat ini mereka sudah pulang semua.

"Nelayan dari luar wilayah Bantul yang biasanya melaut melalui Pantai Depok, Pantai Pandansimo Baru, Pantai Gua Cemara semuanya juga kembali ke kampung mereka. Tak bisa melaut, berarti mereka tak bisa makan," paparnya.

Dia menjelaskan, kondisi gelombang pasang dan angin kencang ini menjadi pukulan bagi nelayan, apalagi mendekati bulan Ramadan yang tentunya kebutuhan semakin banyak.

"Saat ini, nelayan hanya bisa bercocok tanam atau mencari ikan di laguna Pantai Samas dan hasilnya tak menentu," ungkapnya.

Tri Juanto, nelayan lain di Pantai Samas mengatakan, nelayan Pantai Selatan memilih tidak melaut, selain terlalu bahaya, ikan juga sulit dicari. Sebagai gantinya nelayan memilih bercocok tanam atau bertani.

"Sudah hampir satu bulan ini, kami tidak melaut karena gelombang tinggi. Untuk mengisi kesibukan kami sehari-hari, bercocok tanam dan mencari rumput untuk makanan ternak,'' kata Tri, nelayan Mina Samudra Pantai Samas.

Dia menjelaskan, sore harinya para nelayan mencari ikan dengan jaring di laguna (pertemuan antara sungai dengan air laut). Selama tidak melaut, para nelayan ini menjadi buruh tani di sawah tetangga atau mencari makanan ternak serta memperbaiki jaring yang rusak.

"Usai bercocok tanam, biasanya kami mancing atau jaring ikan. Semua dilakukan sambil menunggu ombak mulai reda," katanya. (Viva) 

DAFTAR BLOG TER-UPDATE