Laman

Sabtu, 07 Juni 2014

Petani Jagung Ayam Putih Gagal Panen



BULUSPESANTREN  - Akibat tanaman jagung terserang hama uret dan sejenis jamur, sejumlah petani jagung Desa Ayam Putih, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen gagal panen. Kegagalan panen itu membuat mereka nelangsa karena tak bisa menikmati harga jual jagung yang tengah bagus.

Waliyah (60), petani jagung Ayam Putih mengatakan, ia menanam jagung dilahan seluas 980 meter pesegi hanya berhasil memanen jagung sebanyak 20 kilogram jagung kering saja. Padahal dalam kondisi normal dihasilkan 500 kilogram jagung kering.

"Tanaman jagung yang terserang jamur yang biasa disebut jamur 'upas' sama sekali tak bisa menghasilkan buah. Sedangkan tanaman yang terserang hama uret yaitu hama ulat yang menyerang akar tanaman, masih bisa berbuah namun mutu buahnya jelek," jelas Waliyah di kebun jagung miliknya.

Rajab metani jagunglainnya mengatakan, penyebab serangan uret dan jamur yang terhitung parah itu disebabkan upaya perawatan tanaman yang kurang maksimal, yaitu tak maksimalnya dosis pupuk dan penyemprotan obat-obatan pemberantas hama. Tak maksimalnya pemupukan dan penyemprotan obat pemberantas hama itu disebabkan petani kekurangan dana untuk pembelian pupuk dan pemberantas hama.

"Biasanya kalau ada serangan penyakit atau hama, tanaman harus dipupuk lebih banyak untuk menolong tanaman. Namun mengingat dana yang dibutuhkan cukup besar, banyak petani tak kuat menanggungnya," jelas Rajab. (Dwi/krjogja)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE